Kamis, 07 Maret 2013

Pesan Seorang Bijak

Termasuk adab adalah menjumpai sahabat dan musuh anda dengan wajah keridhaan, tanpa mencaci mereka dan tidak takut kepada mereka. menjadi orang yang berwibawa tanpa harus merasa sombong. Mengambil jalan tengah dalam segala urusan anda. Tidak memandang diri anda dengan penuh rasa tajub. Tidak banyak memalingkan muka dan tidak bergantung pada jamaah.
Apabila anda duduk berusaha bersikap tegak. berhati-hati untuk tidak menjalinkan jari jemari, memainkan cincin, mencungkil sisa-sisa makanan, memasukan tangan ke lubang hidung, dan mengusir lalat dari wajah anda. Tidak banyak menggeliat dan menguap. Menjadikan majelis anda sebagai ketenangan dan menjadikan perkataan anda sebagai penyejuk kalbu. Mendengarkan kata-kata dari orang-orang yang mengajak berbicara kepada anda tanpa memperlihatkan ketakjuban dan tidak menunjukan kerendah dirian. Berpalinglah dari lelucon dan dongeng. Tidak bercerita kepada orang lain tentang ihwal ketakjuban anda terhadap anak anda dan istri anda. Tidak membuat  jemu orang bercerita. Tidak bercerita tentang kekayaan anda kepada keluarga dan anak anda apalagi kepada orang lain. Cintailah mereka tanpa harus menggunakan ancaman dan bersikap lembutlah kepada mereka tanpa harus menunjukkan kelemahan. Senantiasa berpikir dulu sebelum mengemukakan alasan. Tidak sering menunjuk dengan tangan anda. Tidak berlutut. Mulailah bicara setelah amarah anda reda.
Jika anda diuji dekat dengan penguasa berhati-hatilah anda, tidak merasa aman karena dia berbalik kepada anda. Bergaul dengan dia secara baik seperti anda mempergauli anak kecil. Berbicara dengan dia tentang hal-hal yang dia kehendaki. Berhati-hatilah ketika mendatangi dia ketika sedang berkumpul dengan keluarga, anak-anak dan kerabatnya walaupun mereka hanya menjadi pendengar. Tidak menampakkan segala hal yang menyakitkan anda kepada sahabat anda. Sebab apabila dia melihat hal itu pada diri anda, dia akan membalasnya dengan sikap permusuhan. TIdak bergurau dengan orang pandai karena dia akan membenci anda.
Tidak pula anda bergurau dengan orang dungu, karena dia akan lancang kepada anda. Senda gurau sebenarnya dapat menghilangkan sikap takzim. Menjatuhkan kedududukan, menghilangkan harga diri, menyebabkan kesedihan, menghilangkan manisnya cinta, melahirkan aib bagi ahli fiqih, menyebabkan kelancangan orang dungu, mematikan hati, menyebabkan jauh dari Tuhan, melahirkan celaan, membatalkan tekad kuat, membuat batin menjadi gelap, mematikan pikiran, memperbanyak dosa, menampakkan aib. Kita senantiasa memohon kepada Allah SWT agar Dia menunjuki kita bersama orang yang diberi petunjuk, merawat kita bersama orang yang dipelihara, menjadi pelindung kita bersama orang yang dilindungi-Nya. Memberkati apa-apa yang telah ditetapkan, tidak ada yang kuasa mengagungkan orang yang dimusuhi, dan tidak ada yang kuasa yang menghinakan orang yang memberi pertolongan, kecuali Dia. Maha Suci dan dan Maha Tinggi Tuhan kita. Segala Puji milik Allah, Tuhan Semesta Alam. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Walhamdulillahirabbil 'alamin.

Sumber: Buku: 9 Risalah Al-Ghazali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar