Kamis, 12 Januari 2012

Taqwa dan Cara Meningkatkannya

Taqwa adalah menajalankan perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-larangannya.
Karena memang ketaqwaan itu sendiri sangat penting dan harus terus diperkokokoh, ada beberapa ayat mengapa kita harus meningkatkan taqwa:
Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari yang satu dan daripadanya Allah menciptakan istrinya dan dari pada keduanya Allah  laki-lak dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu 
(Annisa:1)
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu (Al-Hujurot: 13)
Dari ayat di atas jelas bahwa bertaqwa itu agar kita mempunyai kegidupan yang lebih baik, agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ada beberapa cara untuk meingkatkan ketqwaan kita kepada Allah SWT:
1. al- mu’ahadah 
yaitu ingat dengan perjanjian kita kepada Allah swt.
Janji itu sering kita ikrarkan, misal ketika kita shalat paling sedikit 17 kali kita berjanji kepada Allah untuk menyembah hanya kepada Allah dan minta pertolongan; baahkan setiap kita membaca surat al-Fatihah ayat 5:
Kepada-Mu kami menyembah dan kepada-Mu kami mohon pertolongan.
Dengan demikian, setiap kita sudah berjanji untuk menjalankan kehidupan ini dengan sesuatu yang bernilai ibadah dan Allah sesungguhnya menciptakan manusia ini dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya. Tentunya ibadah yang dimaksudkan tidak hanya terbatas pada ibadah shalat, puasa, dzkir dan sejenisnya, melainkan seluruh kegiatan kita dari pagi sampai pagi lagi, semua harus bernilai ibadah. Agar semua kegiatan kita bernilai ibadah, tentunya dengan syarat bahwa kegiatan itu benar, baik dan dikerjakan dengan niat yang ikhlas, cara yang benar serta dengan tujuan hanya mengharap ridha Allah swt.
2. al- muraqabah 

yaitu merasa dekat kepada Allah swt.
Hal ini perlu karena orang akan merasakan bahwa dia selalu diawasi oleh Allah dan membuatnya selalu berfikir sebelum berbuat dan tidak berani menyimpang dari jalan yang telah diatur-Nya. Sikap ini mutlak harus dilakukan , karena sebenarnya Allah itusangat dekat dengan kita, sesuai dengan firman Allah swt dalam surat al_hadid ayat 4:
Dan Allah bersama kamu dimana saja kamu berada; dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Bahkan dalam ayat yang lain, dalam surat al-Mujadilah ayat 6: yang intinya ayat ini menjelaskan bahwa tidaklah kamu perhatikan yang ada dilangit dan di bumi. Tiada pembicaraan rahasia anatar tiga orang, melainkan Allahlah yang keempatnya; dan tiada pembicaraan antara lima orang melainkan Allah yang keenamnya; dan tiada pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Allah ada bersama mereka dimanapun mereka berada; Kemudian Allah akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan; sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu.
3. al- Muhasabah atau menghitung- hitung diri, 

 merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim. Apalagi kelak amal manusia akan hitung oleh Allah swt; karena itu sebelumnya manusia harus menghitung sendiri amal- amalnya agar dia tahu apakah selama ini dia lebih banyak amal shaleh atau amal salah. Sahabat nabi Umar ibnu Khattab pernah mengingatkan dalam ungkapannya:
Hisablah disi kalian sebelum kalian dihisab di kahirat.
Oleh karena itu, ada baiknya seorang muslim melakukan muhasabah setiap hari, misalnya menjelasng tidur, dia merenungi apa yang diperjuangkan pada hari it atau setiap jum’at sekali atau sebulan dan minimal setahun, dia dapat meningkatkan kualitas hidupnya untuk bekal waktu yang akan datang termasuk kehidupan di akahira nantinya.
Firman Allah surat al-Hasr ayat 18:
Hai orang- orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yanv telah di perbuatnya untuk hari akhirat, dan bertaqwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. al- mu’aqabah 

yaitu memberikan sangsi atau menghukum dirinya sendiri bila tidak melakukan hal-hal yang semestinya dilakukan, apalagi jika sampai melakukan maksiat. Perlunya sangsi ini diberlakukan pada diri seseorang muslim, karena akan membatasi jangan sampai mempermudah terlanggarnya kesalahan- kesalahan yang lain.
5. al- mujahadah 

yaitu bersungguh sungguh dalam menjalankan ajaran Islam. Hal ini karena Islam memang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan; Tanpa kesungguhan, sangat sulit seorang dapat melakukan ajaran Islam. Shalat misalnya memerlukan kesungguhan, begitu juga berinfaq, apalagi berjihad di jalan Allah. Jika seseorang telah memiliki kesungguhan, meskipun nantinya akanmenghadapi kesulitan dalam beramal, Allah swt akan memberikan kemudahan baginya dalam mengahdapi kesulitan itu. 
Allah berfirman dalam surat al-Ankabut ayat 69: 
Dan orang- orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Allah, benar- benar akan Allah tunjukkan kepada mereka jalan- jalan Allah. Dan sesungguhnya Allah benar- benar beserta orang- orang yang bwerbuat baik.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar